Investasi emas, kemilau sepanjang jaman

Wednesday, September 29, 2010

Alat investasi diluar investasi keuangan yang paling dikenal dan paling digemari ibu-ibu rumah tangga adalah investasi pada emas atau logam mulia. Hadirnya berbagai macam produk investasi tidak mampu menghilangkan emas sebagai salah satu alat investasi paling tua dan senantiasa  menjadi pilihan masyarakat. Sejak dahulu kala, manusia sudah terbiasa menggunakan emas sebagai alat tukar dan sebagai alat untuk investasi.

Biasanya jika keadaan ekonomi dunia mengalami krisis atau terjadi kekacauan politik yang melanda dunia, maka investasi Anda dalam surat berharga mengalami penurunan dan nilai uang yang Anda miliki anjlok nilainya, namun hal ini tidak akan terjadi pada emas, justru harga emas akan mengalami kenaikan.

Hal inilah yang terjadi saat ini yaitu ekonomi dunia terutama negara Amerika Serikat yang  hingga tulisan ini dibuat masih dalam keadaan krisis dan belum ada tanda akan stabil ditambah krisis utang yang melanda Eropa, sehingga investor banyak mengalihkan dananya ke instrumen emas.

Harga emas yang dimaksud di sini adalah harga emas 24 karat atau emas murni (99,99%). Harga emas sempat menyentuh level tertinggi US$1.313 per troy ounce pada 29 September 2010, yang apabila dirupiahkan dengan kurs Rp8.928 per dolar, harga emas 1 gramnya sekitar Rp387.802, sungguh suatu kenaikan yang luar biasa karena pada awal 2007 harga emas masih di kisaran Rp180.000.

Jika Anda membeli emas pada awal 2007 di harga Rp180.000, dan menjualnya pada akhir September 2010 di harga Rp387.802, Anda memperoleh keuntungan sebesar 215,4%.

Di samping itu , emas bisa melindungi nilai dari inflasi, artinya jika kenaikan harga barang dan jasa secara umum di Indonesia 10% per tahun, maka harga emas akan mengalami kenaikan lebih dari 10% per tahun.

Mengapa banyak orang sangat tertarik dengan logam mulia yang satu ini? Karena emas sering kali diidentikkan dengan sesuatu yang nomor satu, gengsi, elegan, mewah dan sebagainya. Hal ini karena emas adalah logam mulia. Disebut logam mulia karena dalam keadaan murni-dalam udara biasa-emas tahan karat. Di samping itu, emas juga likuid, artinya mudah diperjualbelikan.

Bentuk fisik emas

Emas pada umumnya terbagi atas, emas perhiasan, emas batangan atau lempengan dan emas koin. Jika Anda ingin berinvestasi emas, tidak disarankan untuk membeli emas perhiasan, tetapi Anda harus membeli emas batangan atau koin, kenapa? Karena jika anda membeli emas perhiasan Anda akan dikenakan biaya pembuatan yang ongkosnya berkisar 5%-30% dari harga emas dan apabila ingin menjualnya kembali, emas Anda hanya dihargai seharga waktu membeli tidak termasuk biaya pembuatannya.

Contohnya jika Anda membeli emas perhiasan 24 karat sebanyak 100 gram pada harga Rp350.000 per gram, Anda akan dibebankan ongkos pembuatannya, katakan 20% dari harga emas.

Dana yang harus Anda keluarkan untuk membeli emas adalah 100 x Rp350.000= Rp35.000.000, ditambah ongkos pembuatannya Rp35.000.000 x 20% = Rp7.000.000. Jadi total dana yang harus Anda keluarkan berjumlah Rp42.000.000.

Sebaliknya jika Anda menjual kembali emas Anda, hanya dihargai sebesar harga pasar waktu itu, katakanlah harganya tetap Rp35.000.000, jadi Anda rugi sebesar Rp7.000.000.

Tip investasi emas:

Harga emas dalam satuan rupiah sangat dipengaruhi oleh naik turunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar (karena emas diperdagangkan di pasar internasional menggunakan satuan dolar). Bila nilai tukar dolar meningkat atau terapresiasi (menurun), harga emas juga akan cenderung naik (turun).

Harga emas juga sangat dipengaruhi oleh tingkat inflasi dan keadaan geopolitik global seperti perang antarnegara yang berdampak kepada meningkatnya permintaan emas. Apalagi inflasi Indonesia relatif tinggi rata-rata di atas 7% per tahun, umumnya menjadikan harga emas ikut mengalami kenaikan bahkan di atas inflasi.

Investasi emas sebaiknya dilakukan dengan cara membeli emas batangan, koin, dan alternatif terakhir dalam bentuk perhiasan. Bagi yang sudah terbiasa dengan teknologi informasi, bisa berinvestasi dalam saham yang memproduksi emas seperti saham Aneka Tambang (ANTM) dan kontrak emas yang diperdagangkan di bursa berjangka. Saat ini di Indonesia terdapat bursa bursa berjangka yaitu Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) dan Bursa Komoditi & Derivatif Indonesia (BKDI).

Selamat berinvestasi emas dengan bijak

Jika artikel ini bermanfaat bagi orang lain, mohon berbagi dengan menekan tombol di bawah ini.
Bookmark and Share

Baca juga artikel terkait di bawah ini :
1. Cara cerdas berinvestasi emas
2. Tips berinvestasi emas bagi investor pemula
3. Fluktuasi harga emas : lain Dollar lain Rupiah

0 comments:

Post a Comment