Dengan Dirham dan Dinar, Lupakan Nominal

Monday, April 18, 2011

Dalam masa transisi, bertransaksi dengan Dinar dan Dirham acap membingungkan, kalau mengacu angka nominal. Harusnya mengacu pada kesetaraan nilai suatu benda.

Kira-kira begitulah yang Pak Yasser Fahorozi, selaku al Wakil di Wakala Rashanah, katakan kepada pak Mansuri, yang menawarkan produk herbal senilai Rp.100.000,-. Saat itu Pak Yasser menawarkan pembayaran dengan 2 keping 1 dirham tetapi sempat ditolak karena melihat nilai dirham yang masih Rp.46.300, sehingga dengan 2 keping dirham baru mendapat Rp.92.600. Walaupun sebenarnya pak Mansuri sudah mendapat untung, karena modal Pak Mansuri masih jauh dibawah itu, tapi ia masih hendak mengambil harga Rp.100.000,

Setelah dijelaskan kegunaan nuqud dirham dan agar tidak memandang nominal uang FIAT lagi, karena nilai-nilai tersebut adalah tipuan RIBA, akhirnya pak Mansuri bersedia menjual obat herbalnya setelah ditawar dengan nilai 2 dirham tadi.

Dan Alhamdulilah, hari itu, tanggal 1 april 2011, Pak Mansuri datang ke Pak Yasser dan berterima kasih telah mendapat pencerahan mengenai pemakaian nuqud nabawi ini. Teryata hari ini beliau baru saja melihat rate tukar 1 dirham yang terus menaik,- hanya dalam waktu seminggu, yang berarti hampir mempaskan harga jual produknya hanya dalam hitungan hari, jadi dia tidaklah rugi menjual dan menghargai dagangannya dalam dirham karena toh uang fiat akan kalah daya belinya terhadap nuqud. Dia pun melaksanakan sunah tawar menawar, agar kedua belah pihak yang bertransaksi saling ridho dalam menerima manfaat.

Dengan dirham dinar kita sebenarnya sudah dapat melepaskan diri dari ikatan nominal uang FIAT. Sebab bila dua nilai yang berbeda disatukan akan merepotkan, contohnya saja nilai jual Rp.100.000, tadi bila diikat dengan dirham akan dibayar 2 dirham + Rp.8.000. Tapi seiring waktu menjadi dibayar 2 dirham + Rp.4.000, dan terus berubah sampai harganya pas Rp.100.000. Nantil, nilai ini, malah akan dibawah nilai 2 keping dirham. Jadi, gunakanlah Dirham, lupakan nominal!

Sumber : wakalanusantara.com

Jika anda ingin berbagi, silakan share ke teman FACEBOOK anda. Cukup dengan meng-KLIK link di bawah ini! Terimakasih.
Bookmark and Share

Baca juga artikel terkait di bawah ini :
1. Menduga sisi nilai uang kertas dengan teori peluruhan
2. Perang terhadap emas
3. Belajar investasi emas

0 comments:

Post a Comment