Berbagai pihak mulai menggaji karyawannya dalam dianr dan dirham. Suteki di Bandung salah satunya.
Awal 2011, manajemen Suteki, sebuah perusahaan penyedia perangkat lunak , memutuskan untuk membuat standar gaji karyawan serta membayarkannya dalam bentuk koin dinar dan dirham. Langkah ini ditempuh karena manajemen Suteki memahami sepenuhnya manfaat dinar dan dirham sebagaimana yang telah banyak diketahui masyarakat umum, yakni nilainya yang stabil. Ini juga merupakan salah satu langkah awal untuk keluar dari sistem ribawi sepenuhnya.
Tentu saja keputusan ini disambut baik oleh karyawan Suteki, karena gaji pokok mereka akan mengikuti nilai dinar dan dirham yang berarti bebas dari perampokan 'terselubung' yang dikenal sebagai inflasi. Dari sudut pandang manajemen tentu telah memikirkan konsekuensi bahwa beban gaji karyawan akan selalu naik seiring perjalanan waktu, mungkin hal ini juga yang dapat membuat manajemen perusahaan secara umum berfikir panjang untuk menggaji pegawainya dalam dinar dirham.
Namun jika dipahami pada kenyataannya tidaklah demikian, sudah sewajarnyalah para pegawai mendapatkan gaji yang memiliki nilai yang stabil. Justru jika dianalisa dengan baik, pegawailah yang sangat dirugikan jika gaji mereka dari waktu ke waktu, tahun demi tahun konstan sementara laju inflasi sedemikian cepatnya menggerogoti penghasilan mereka. Secara teknis, perusahaan dapat menyisihkan dinar dan dirham sebagai alokasi gaji pegawai untuk beberapa bulan kedepan, katakalah 3 bulan, 6 bulan atau 1 tahun kedepan. Sehingga perusahaan tidak terbebani oleh perubahan rate dinar dirham yang cenderung naik (yang pada kenyataan sebenarnya adalah penurunan daya beli uang).
Suteki merupakan sebuah unit usaha kreatif yang berdomisili di Bandung. Suteki bergerak dibidang teknologi informasi dengan core bisnis pembuatan software sistem informasi. Beberapa produk Suteki antara lain: Sistem Informasi Akademik untuk perguruan tinggi, Sistem Informasi Perpustakaan Digital, Sistem Informasi Kepegawaian dan Tata Usaha, Sistem Informasi Kehadiran dengan pemindai sidikjari, Sistem Informasi Sekolah, Sistem Informasi Kehadiran untuk sekolah, Sistem Informasi Payroll untuk pabrik dan lain-lain.
Awal 2011, manajemen Suteki, sebuah perusahaan penyedia perangkat lunak , memutuskan untuk membuat standar gaji karyawan serta membayarkannya dalam bentuk koin dinar dan dirham. Langkah ini ditempuh karena manajemen Suteki memahami sepenuhnya manfaat dinar dan dirham sebagaimana yang telah banyak diketahui masyarakat umum, yakni nilainya yang stabil. Ini juga merupakan salah satu langkah awal untuk keluar dari sistem ribawi sepenuhnya.
Tentu saja keputusan ini disambut baik oleh karyawan Suteki, karena gaji pokok mereka akan mengikuti nilai dinar dan dirham yang berarti bebas dari perampokan 'terselubung' yang dikenal sebagai inflasi. Dari sudut pandang manajemen tentu telah memikirkan konsekuensi bahwa beban gaji karyawan akan selalu naik seiring perjalanan waktu, mungkin hal ini juga yang dapat membuat manajemen perusahaan secara umum berfikir panjang untuk menggaji pegawainya dalam dinar dirham.
Namun jika dipahami pada kenyataannya tidaklah demikian, sudah sewajarnyalah para pegawai mendapatkan gaji yang memiliki nilai yang stabil. Justru jika dianalisa dengan baik, pegawailah yang sangat dirugikan jika gaji mereka dari waktu ke waktu, tahun demi tahun konstan sementara laju inflasi sedemikian cepatnya menggerogoti penghasilan mereka. Secara teknis, perusahaan dapat menyisihkan dinar dan dirham sebagai alokasi gaji pegawai untuk beberapa bulan kedepan, katakalah 3 bulan, 6 bulan atau 1 tahun kedepan. Sehingga perusahaan tidak terbebani oleh perubahan rate dinar dirham yang cenderung naik (yang pada kenyataan sebenarnya adalah penurunan daya beli uang).
Suteki merupakan sebuah unit usaha kreatif yang berdomisili di Bandung. Suteki bergerak dibidang teknologi informasi dengan core bisnis pembuatan software sistem informasi. Beberapa produk Suteki antara lain: Sistem Informasi Akademik untuk perguruan tinggi, Sistem Informasi Perpustakaan Digital, Sistem Informasi Kepegawaian dan Tata Usaha, Sistem Informasi Kehadiran dengan pemindai sidikjari, Sistem Informasi Sekolah, Sistem Informasi Kehadiran untuk sekolah, Sistem Informasi Payroll untuk pabrik dan lain-lain.
Sumber : wakalanusantara.com
Jika anda ingin berbagi, silakan share ke teman FACEBOOK anda. Cukup dengan meng-KLIK link di bawah ini! Terimakasih.
Baca juga artikel terkait di bawah ini :
1. Mengenal dinar dan dirham
2. Apa kata artis dan presenter
3. Beberapa pilihan dalam berinvestasi
Jika anda ingin berbagi, silakan share ke teman FACEBOOK anda. Cukup dengan meng-KLIK link di bawah ini! Terimakasih.
Baca juga artikel terkait di bawah ini :
1. Mengenal dinar dan dirham
2. Apa kata artis dan presenter
3. Beberapa pilihan dalam berinvestasi
0 comments:
Post a Comment