Anda belum punya agenda pada long week-end pekan ini (2—4 April 2010)? Datang saja ke Pasar Ukazh di Pesantren Al-Fatah, Cileungsi, Bogor. Kita bisa berbelanja berbagai produk UKM dalam negeri dengan menggunakan mata uang dinar dan dirham. Bagi yang senang bergaul, wah, pas sekali kalau datang ke event ini, karena rencananya akan hadir 10 ribu pengunjung dari berbagai provinsi dan utusan dagang dari Malaysia.
Pesantren Al-Fatah menyelenggarakan pameran produk unggulan di Pasar Ukazh Dinar Dirham di komplek Pesantren Al-Fatah, Cileungsi, Bogor pada tanggal 2—4 April 2010. Tujuan dari Pasar Ukazh adalah untuk meningkatkan promosi pemasaran produk-produk unggulan umat dari berbagai provinsi ke tingkat pasar nasional maupun internasional. Selain itu, event ini juga sebagai wadah untuk mengembangkan jaringan, kerja sama produksi, dan pemasaran.
“Yang membedakan Pasar Ukazh dengan pasar yang lain adalah semua produk diberikan pricing dengan dinar atau dirham,” ujar Yakub Firdaus, Ketua Pasar Ukazh yang juga pengusaha mebel dari Jawa Tengah ini.
Produk-produk unggulan yang dipamerkan meliputi bahan garmen, busana muslim, Al-quran, buku dan majalah Islam, makanan, elektronik, jamu herbal, handicraft, sepatu, tas, hasil pertanian, hingga bimbel dan koin emas dinar dan dirham.
Selain menggelar Pasar Ukazh, Jamaah Muslimin (Hizbullah), panitia penyelenggara kegiatan ini, juga mengadakan seminar internasional ekonomi syariah dan tabligh akbar pada Sabtu-Ahad (3-4 April 2010). Seminar bertema “Kebangkitan Ekonomi Syariah di Tengah Krisis Ekonomi Global” ini akan menghadirkan para ahli dan praktisi ekonomi syariah sebagai narasumber, antara lain: Syafi'i Antonio dan Muhaimin Iqbal. Seminar akan dilaksanakan di Auditorium Adhyana Wisma ANTARA Lt. 2 pada pukul 8.30—15.30 WIB. Sementara Tabligh Akbar yang rencananya akan dihadiri oleh 10 ribu jamaah dari seluruh pelosok tanah air akan digelar pada Ahad (4/4/2010) pada pukul 8.00—12.00 WIB di Ponpes Al-Fatah, Pesantren Pasirangin, Cileungsi, Bogor. Tema yang diusung pada tabligh akbar itu adalah “Membangun Ekonomi Umat dengan Menerapkan Dinar Dirham Menuju Pembebasan Al-Aqsha dalam Khilafah 'ala Minhajin Nubuwwah”.
Muhaimin Iqbal, pemilik geraidinar.com yang hadir pada Konferensi Pers Pasar Ukazh di Gedung Prasada, Jakpus, Rabu (31/3) menuturkan, dinar sangat penting untuk dimiliki umat saat ini. “Sekarang ada gerakan di negara Eropa dan Amerika untuk kembali ke mata uang berbentuk koin, sementara Indonesia, malah memberlakukan peraturan yang memberatkan terhadap mata uang koin (PpnBM untuk dinar—red). Jadi, ada semacam skenario untuk menjauhkan mata uang koin (dinar-red) dari umat Islam,” ujar Iqbal sambil mengemukakan bahwa ternyata perjanjian tersebut tercantum dalam Article of Agreement antara Indonesia dengan IMF. Tak heran, akibat perjanjian itu, emas yang dimiliki Bank Indonesia menyusut pada tahun 2006 dan tak banyak orang yang mengetahuinya.
Namun, untungnya, Alquran dan Hadits tidak mengharuskan dinar itu berbentuk koin. “Yang disebut dinar itu adalah emas seberat 4,25 gram,” lanjut Iqbal.
Nah, penasaran bagaimana bertransaksi dengan dinar dirham? Yuk, kunjungi Pasar Ukazh di Komplek Ponpes Al-Fatah, Cileungsi, Bogor. Untuk informasi lebih lengkap, hubungi 021 824 98 933.
Sumber : www.eramuslim.com
0 comments:
Post a Comment